Selasa, 09 Agustus 2011

FASHAL FI'IL MUDHA'AF

فَصْلٌ فِي الْمُضَاعَفِ
Pasal menerangkan tentang Fi’il Mudha’af

وَيُقَالُ لَهُ: (الْأَصَمُّ) لِشِدَّتِهِ

Disebut juga Fi’il Ashom, dikarenakan kerasnya.

وَهُوَ مِنَ الثُّلاَثِيِّ الْمُجَرَّدِ, وَالْمَزِيْدِ فِيْهِ: مَاكَانَ عَيْنُهُ وَلَامُهُ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ؛ كَرَدَّ, وَأَعَدَّ؛ فَإِنَّ أَصْلُهُمَا: رَدَدَ, وَأَعْدَدَ؛ فَأُسْكِنَتِ الدَّالُ الْأُوْلَىْ, وَأُدْغِمَتْ فِيْ الْثَّانِيَةِ

Mudha’af dari fi’il tsulatsi mujarrad dan fi’il mazid fih, adalah kalimah fi’il yang ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya terdiri dari huruf sejenis; seperti contoh RODDA dan A’ADDA; sesungguhnya asal keduanya adalah RODADA dan A’DADA; maka dal yang pertama disukunkan kemudian diidghamkan pada dal yang kedua.

وَمِنْ الْرُّبَاعِيِّ : مَا كَانَ فَاؤُهُ وَلَامُهُ الْأُوْلَىْ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ, وَكَذَلِكَ عَيْنُهُ وَلَامُهُ الْثَّانِيَةُ مِنْ جِنْسٍ وَاحِدٍ, وَيُقَالُ لَهُ: الْمُطَابِقُ أَيْضاً؛ نَحْوُ : زَلْزَلَ يُزَلْزِلُ زَلْزَلَةَ وَزِلْزَالاً

Adapun Mudha’af dari fi’il ruba’i: adalah kalmah fi’il yang fa’ fi’il dan lam fi’il pertama terdiri dari huruf sejenis, juga ‘ain fi’il dan lam fi’il kedua, terdiri dari huruf sejenis. Dan disebut juga “Fi’il Muthaabaq”. Contoh ZALZALA – YUZALZILU – ZALZALATAN wa ZILZAALAN

وَإِنَّمَا أُلْحِقَ الْمُضَاعَفُ بِالمُعْتَلاَّتِ؛ لِأَنَّ حَرْفَ الْتَّضْعِيْفِ يَلْحَقُهُ الْإِبْدَالُ؛ كَقَوْلِهِمْ: أَمْلَيْتُ بِمَعْنَى أَمْلَلْتُ وَالْحَذْفُ؛ كَقَوْلِهِمْ: مَِسْتُ وَظَِلْتُ بِفَتْحِ الْفَاءِ وَكَسْرِهَا فِيْهِمَا, وَأَحَسْتُ؛ أَيْ: مَسِسْتُ وَظَلِلْتُ وَأَحْسَسْتُ

Bahwasanya dimulhaqkannya fi’il mudhaaf pada fi’il mu’tal; karena sesungguhnya pada huruf tadh’if berlaku perubahan; contoh perkataan mereka: AMLAYTU asalnya AMLALTU. Juga berlaku pembuangan; contoh perkataan mereka: MASTU/MISTU, ZHALTU/ZHILTU dengan fathah atau kasrahnya fa’ fi’il keduanya, juga contoh AHASTU. Yakni asalnya: MASISTU, ZHALILTU dan AHSASTU.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar